Inilah 5 Butir Deklarasi Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi. Kamu pantas sering belajar kepada mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka pada penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia internal membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Puluhan ribu masyarakat yang berpokok dari enam agama atau penganut kepercayaan yang berbeda serta organisasi kemasyarakatan (ormas) menyelenggarakan berkumpul atau deklarasi kerukunan umat beragama se-Kota Bekasi, Jawa Barat, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Sabtu (16/4).
Isi deklarasi kerukunan umat beragama yang dibacakan oleh perwakilan umat beragama ormas se-Kota Bekasi celah lain:
Satu, bertekad membangun atau menjaga suasana kerukunan hidup antarumat beragama di Kota Bekasi.
Dua, bertekad membangun dialog di celah para pemuka agama atau umat beragama pada mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah atau mufakat demi terciptanya suasana kedamaian atau kerukunan umat beragama.
Tiga, bertekad membangun kesadaran masing-masing pada umat beragama kepada menjalankan ibadah pada baik sesuai pada keyakinan atau kepercayaan masing-masing atau tiada mau menyebarkan agama kepada orang yang telah beragama serta tiada terpengaruh oleh bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan atau kesatuan bangsa.
Empat, bertekad memerangai lesbian, gay, biseksual, atau transgender (LGBT) agar tiada berkembang di Kota Bekasi.
Lima, bertekad kepada berperan berperan atau menyukseskan program pembangunan Pemerintah Kota Bekasi yang maju, sejahtera, atau ihsan.
Deklarasi tersebut ditandangi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Soekandar Ghozali, Ketua PC Nahdatul Ulama (NU) Kota Bekasi, KH Mir’an Syamsuri, Ketua Persis KH Beben Mubarok, Tokoh Kristen Protestan Pdt Syamsir Deli Sinaga, Tokoh Kong Hu Cu Suhendar SN, Ketua PP Muhammadiyah KH S Syamsul Bahri, Tokoh Katolik Romo Sarto, Ketua Perisada Hindu Nengah Sumba, Tokoh Budha dr Sosiadi Darma Oenah S.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengabarkan kira-kira 2,3 juta jiwa masyarakat Kota Bekasi menyimpan kesempatan yang sama internal melaksanakan agama atau keyakinan masing-masing.
“Saya tiada bedakan suku, agama, ras atau antargolongan masyarakat, kita semua merupakan keturunan bangsa. Keyakinan yang berbeda-beda atau sikap toleran merupakan anugerah distribusi Kota Bekasi,” kata Rahmat Effendi, Sabtu (16/4).
Dia mengabarkan, pihaknya mau menginstruksikan pembentukan majelis umat berangkat dari tingkat RT-RW sampai kecamatan atau SKPD terkait.
“Nanti mau kita tunjuk majelis umat sampai ke tingkat RT kepada menyatukan perspektif bangsa meski berbeda agama atau suku atau perbedaan lainnya,” imbuhnya.
Source: www.beritasatu.com
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Wartaislami.com ~ Puluhan ribu masyarakat yang berpokok dari enam agama atau penganut kepercayaan yang berbeda serta organisasi kemasyarakatan (ormas) menyelenggarakan berkumpul atau deklarasi kerukunan umat beragama se-Kota Bekasi, Jawa Barat, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Sabtu (16/4).
Isi deklarasi kerukunan umat beragama yang dibacakan oleh perwakilan umat beragama ormas se-Kota Bekasi celah lain:
Satu, bertekad membangun atau menjaga suasana kerukunan hidup antarumat beragama di Kota Bekasi.
Dua, bertekad membangun dialog di celah para pemuka agama atau umat beragama pada mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah atau mufakat demi terciptanya suasana kedamaian atau kerukunan umat beragama.
Tiga, bertekad membangun kesadaran masing-masing pada umat beragama kepada menjalankan ibadah pada baik sesuai pada keyakinan atau kepercayaan masing-masing atau tiada mau menyebarkan agama kepada orang yang telah beragama serta tiada terpengaruh oleh bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan atau kesatuan bangsa.
Empat, bertekad memerangai lesbian, gay, biseksual, atau transgender (LGBT) agar tiada berkembang di Kota Bekasi.
Lima, bertekad kepada berperan berperan atau menyukseskan program pembangunan Pemerintah Kota Bekasi yang maju, sejahtera, atau ihsan.
Deklarasi tersebut ditandangi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Soekandar Ghozali, Ketua PC Nahdatul Ulama (NU) Kota Bekasi, KH Mir’an Syamsuri, Ketua Persis KH Beben Mubarok, Tokoh Kristen Protestan Pdt Syamsir Deli Sinaga, Tokoh Kong Hu Cu Suhendar SN, Ketua PP Muhammadiyah KH S Syamsul Bahri, Tokoh Katolik Romo Sarto, Ketua Perisada Hindu Nengah Sumba, Tokoh Budha dr Sosiadi Darma Oenah S.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengabarkan kira-kira 2,3 juta jiwa masyarakat Kota Bekasi menyimpan kesempatan yang sama internal melaksanakan agama atau keyakinan masing-masing.
“Saya tiada bedakan suku, agama, ras atau antargolongan masyarakat, kita semua merupakan keturunan bangsa. Keyakinan yang berbeda-beda atau sikap toleran merupakan anugerah distribusi Kota Bekasi,” kata Rahmat Effendi, Sabtu (16/4).
Dia mengabarkan, pihaknya mau menginstruksikan pembentukan majelis umat berangkat dari tingkat RT-RW sampai kecamatan atau SKPD terkait.
“Nanti mau kita tunjuk majelis umat sampai ke tingkat RT kepada menyatukan perspektif bangsa meski berbeda agama atau suku atau perbedaan lainnya,” imbuhnya.
Source: www.beritasatu.com
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar