Langsung ke konten utama

Allohu Akbar! Lagi, Acara Gembong Wahabi Firanda Andirja Digagalkan Aswaja Depok

Allohu Akbar! Lagi, Acara Gembong Wahabi Firanda Andirja Digagalkan
Aswaja Depok
. Kamu wajib sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka beserta berita terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan internal membaca share terbaru.
Wartaislami ~ Acara gembong wahabi salafi beserta pemateri Ustadz Firanda Andirja di Tegal, Jawa Tengah, pernah digagalkan oleh Muslimin Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) setempat. Simak selengakpanya di sini: Allohu Akbar! Acara Gembong Wahabi Firanda Andirja Berhasil Digagalkan Aswaja Tegal. Setelah Tegal, menyusul kota Depok yang menolak keberadaan Firanda Andirja di daerahnya.
Ustadz yang mengikuti fahaman ajaran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab An-Najdi ini merupakan ustadz "nyeleneh" yang suka menuduh sesat, syirik bahkan kafir para ulama ahlussunnah wal jamaah seperti Shultonul Auliya Asy-Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani, As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani Makkah Al Mukarromah, serta Sayyidil Habib Munzir bin Fuad Al Musawa Majelis Rasulullah SAW Jakarta. Na'udzubillah....
Semoga kita, keluarga, serta bayi keturunan kita dilindungi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari faham wahabi salafi najed.
Rencananya acara Firanda Andirja Al Wahabi yang mengangkat tema "Bersama Keluarga Masuk ke Dalam Surga" ini dijadwalkan pada hari Ahad (03/01/2016) di Masjid Al Marjjan, Komplek Permata Depok Regency. Alhamdulillah, para ulama se-Kota Depok berhasil menggagalkan acara tersebut karena disinyalir mau mengancam keamanan serta ketertiban masyarakat.
Melalui pesan singkat yang beredar di messenger yang diduga bersumber dari panitia disebutkan memang benar adanya pembatalan acara tersebut serta panitia memohon maaf.
“Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh, sehubungan beserta satu serta lain hal, kajian bersama Ustadz Firanda Lc MA, di Mesjid Al Marjan pada hari ahad, tgl 03 Januari 2016 bada dzuhur dibatalkan. Kami panitia mohon maaf yg sebesar-besarnya buat pembatalan ini. (Ahmad – Panitia),” demikian bunyi pesan tersebut.
Sumber:muslimedianews.com

Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertawasul ke Imam al-Ghazali, Barang Hilang Pun Ketemu

Bertawasul ke Imam al-Ghazali, Barang Hilang Pun Ketemu . Kamu wajar sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka menggunakan kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru. Seorang pemuda asal Tegal berusia kira-kira 36 tahun, sebutlah namanya Udin (nama samaran), hari itu sedang dilanda kebingungan. Di saat usaha membuka warung sembako yang dirintis bersama istrinya belum benar-benar stabil serta menunjukkan perkembangan yang berarti, tiba-tiba sejumlah uang yang selama ini mereka kumpulkan dari hasil berdagangnya itu hilang entah di mana. Padahal Udin belum punya rumah sendiri, melainkan masih ikut tinggal di rumah mertuanya di Cirebon. Sebab utama kebingungan Udin sebenarnya bukan karena uangnya yang hilang. Tetapi lantaran ia masih tinggal seatap menggunakan mertuanya, tentu saja orang tua istrinya itu mempersoalkan serta menyayangkan untuk kejadian hilangnya uang tersebut. Apa

Inilah Sejarah Awal Mula di Lagukannya Al Qur'an (Langgam)

Inilah Sejarah Awal Mula di Lagukannya Al Qur'an (Langgam) . Kamu perlu sering belajar hendak mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka beserta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan intern membaca share terbaru. Wartaislami.Com ~ Kognisi atau psikomotorik umat Islam terhadap nagham kagak selazim ilmu tajwid. Kata nagham secara etimologi paralel beserta kata ghina yang bermakna lagu atau irama. Secara terminologi nagham dimaknai bagaikan membaca Al Quran beserta irama (seni) atau suara yang indah atau merdu atau melagukan Al Quran secara baik atau benar tanpa melanggar aturan-aturan bacaan. Keberadaan ilmu nagham, kagak sekedar realisasi dari firman Allah intern suroh Al Muzzammil ayat 4,”Bacalah Al Quran itu secara tartil”, hendak tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari eksistensi manusia bagaikan makhluk yang berbudaya yang menyandang cipta, rasa, atau karsa. Rasa yang melahirkan seni (juga nagham)

Inilah Sejarah Ucapan Penutup Pidato "Wabillahi Taufiq wal Hidayah"

Inilah Sejarah Ucapan Penutup Pidato "Wabillahi Taufiq wal Hidayah" . Kamu wajib sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka pada penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul intern membaca share terbaru. Wartaislami.Com ~ Saat menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46, Gus Dur diminta bakal memberikan pendahuluan oleh panitia. Setelah berbicara panjang lebar, serta hendak menutup pidatonya, Gus Dur tanpa disadari bakal mengucapkan kalimat "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba ia diam sejenak.... "Saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU," ujarnya. "Dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah bakal ucapan penutup serta Nahdliyiin wajib mengikuti. Tapi sesudah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu bakal menutup setiap pidato kampanyen