Langsung ke konten utama

Gus Mus: Belajar Agama, Jangan Hanya Mengandalkan Google!

Gus Mus: Belajar Agama, Jangan Hanya Mengandalkan Google!. Kamu wajar sering belajar paruh mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka memakai penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan terpilih intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menghendaki kepada umat mukminat pada umumnya paruh belajar ilmu agama memakai guru yang jelas, seperti halnya belajar atau mengaji di pondok pesantren.
"Di pesantren ada kiai atau ustadz yang mengantongi pengetahuan agama yang cukup serta punya rujukan yang jelas; bersandar Al-Qur’an serta Hadits. Jangan sampai belajar agama hanya mengandalkan google, nanti bisa menyesatkan," ucap pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang itu.
Ia menyampaikan hal itu pada acara halal bihalal Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) di halaman Pondok Pesantren Arrobany Darunnaim Lungge Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (30/7) malam.
Gus Mus juga mengaku prihatin, belakangan ini banyak orang tak punya pengetahuan agama yang bagus, hanya bermodal browsing google, lalu ceramah kemana-kemana. "Kalau tak kita antisipasi, hal demikan itu, bisa sesat-menyesatkan," ujar Mustasyar PBNU itu.
Sementara itu Pengasuh Pesantren Al Anwar Sarang Rembang KH Maimoen Zubair intern tausiahnya menerangkan, pondok pesantren merupakan merupakan ciri khas Islam, salah satu tonggak perubahan serta pertahanan negeri. "Mari sama-sama terus mempertahankan keberadaan pesantren. Pesantren tak boleh mati," pinta kiai yang kini berusia 89 tahun.
Menurut Ketua Pengurus Pusat Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) KH M Yusuf Chudlori, pondok pesantren salaf punya peran penting intern pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta moral generasi muda. Selain diajarkan ilmu agama, di sana juga diajarkan ilmu bermasyarakat serta life skill (kecakapan hidup).
"Pondok pesantren memerankan benteng Ahlussunnah wal Jamaah. Maka, ponpes salaf wajar kita uri-uri atau lestarikan," katanya.
Dewan Pembina Pengurus Pusat P4SK KH. Abdurrozaq menuturkan, pondok pesantren selaku lembaga atau pusat pendidikan harapan bangsa. Menurut Kiai Rozaq, pesantren salaf selalu mengajak amar makruf nahi munkar, bukan kesesatan. Pesantren salaf merupakan penerus ajaran Wali Songo. Namun anehnya, orang tua zaman waktu ini kurang percaya diri serta enggan menitipkan putra-putrinya di pesantren.
"Orang tua justru bangga melihat anaknya canggih memainkan game, namun tak tahu mengenai pengetahuan agama atau ilmu agama. Ini yang selaku keprihatinan ane," ucapnya di hadapan sepuluh ribu jamaah yang merupakan alumni pondok pesantren salaf se-Jateng serta DIY.
Lanjut Kiai Rozaq, inilah yang selaku tugas mutakharijin (para alumni pondok pesantren) serta santri paruh terus menonjolkan identitas pesantren serta wajar mengampanyekan Gerakan Ayo Mondok. "Di pesantren inilah, diajarkan Islam yang rahmatan lil alamin, bukan Islam radikal atau mengajarkan terorisme. Kami (P4SK, red) siap membantu pemerintah paruh menumpas segala aksi terorisme," ucapanya.
Kiai Rozaq menegaskan, terorisme merusak tatanan, merusak ukhuwah serta moral. Oleh sebab itu. "Kalangan pesantren wajib hukumnya jihad (perang) melawan terorisme," tuturnya. (Ahsan Fauzi/Mahbib) via nu online

Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertawasul ke Imam al-Ghazali, Barang Hilang Pun Ketemu

Bertawasul ke Imam al-Ghazali, Barang Hilang Pun Ketemu . Kamu wajar sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka menggunakan kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru. Seorang pemuda asal Tegal berusia kira-kira 36 tahun, sebutlah namanya Udin (nama samaran), hari itu sedang dilanda kebingungan. Di saat usaha membuka warung sembako yang dirintis bersama istrinya belum benar-benar stabil serta menunjukkan perkembangan yang berarti, tiba-tiba sejumlah uang yang selama ini mereka kumpulkan dari hasil berdagangnya itu hilang entah di mana. Padahal Udin belum punya rumah sendiri, melainkan masih ikut tinggal di rumah mertuanya di Cirebon. Sebab utama kebingungan Udin sebenarnya bukan karena uangnya yang hilang. Tetapi lantaran ia masih tinggal seatap menggunakan mertuanya, tentu saja orang tua istrinya itu mempersoalkan serta menyayangkan untuk kejadian hilangnya uang tersebut. Apa

Inilah Sejarah Awal Mula di Lagukannya Al Qur'an (Langgam)

Inilah Sejarah Awal Mula di Lagukannya Al Qur'an (Langgam) . Kamu perlu sering belajar hendak mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka beserta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan intern membaca share terbaru. Wartaislami.Com ~ Kognisi atau psikomotorik umat Islam terhadap nagham kagak selazim ilmu tajwid. Kata nagham secara etimologi paralel beserta kata ghina yang bermakna lagu atau irama. Secara terminologi nagham dimaknai bagaikan membaca Al Quran beserta irama (seni) atau suara yang indah atau merdu atau melagukan Al Quran secara baik atau benar tanpa melanggar aturan-aturan bacaan. Keberadaan ilmu nagham, kagak sekedar realisasi dari firman Allah intern suroh Al Muzzammil ayat 4,”Bacalah Al Quran itu secara tartil”, hendak tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari eksistensi manusia bagaikan makhluk yang berbudaya yang menyandang cipta, rasa, atau karsa. Rasa yang melahirkan seni (juga nagham)

Inilah Sejarah Ucapan Penutup Pidato "Wabillahi Taufiq wal Hidayah"

Inilah Sejarah Ucapan Penutup Pidato "Wabillahi Taufiq wal Hidayah" . Kamu wajib sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka pada penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul intern membaca share terbaru. Wartaislami.Com ~ Saat menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46, Gus Dur diminta bakal memberikan pendahuluan oleh panitia. Setelah berbicara panjang lebar, serta hendak menutup pidatonya, Gus Dur tanpa disadari bakal mengucapkan kalimat "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba ia diam sejenak.... "Saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU," ujarnya. "Dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah bakal ucapan penutup serta Nahdliyiin wajib mengikuti. Tapi sesudah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu bakal menutup setiap pidato kampanyen